BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pengetahuan yang bertujuan untuk
melengkapi nilai mata kuliah Antropologi, dimana kami
mengangkat judul masalah pendidikan di jakarta,
pentingnya pendidikan bagi masyarakat pada saat ini membuat kami merasa perlu
untuk mengupas beberapa masalah pendidikan di suatu daerah, sebagai sebuah
Negara yg masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, dan
adat istiadat, golongan,kelompok agama, dan strata sosial, dalam situasi
ini merupakan suatu kewajaran sejauh perbedaan-perbedaan ini disadari
keberadaannya dan dihayati, namun ketika perbedaan-perbedaan tersebut mengemuka
kemudian menjadi sebuah ancaman untuk kerukunan hidup maka perbedaan tersebut
menjadi masalah yg harus diselesaikan, hal ini bisa terantisipasi apabila suatu
masyarakat di Negara itu memiliki pengetahuan dan berpendidikan, hal itulah
yang menjadikan suatu dasar penting nya pendidikan bagi setiap masyarakat
disuatu daerah,
Pada kenyataan nya tidak semua
masyarakat mendapatkan pendidikan yang layak, hal itulah yang terkadang sering
orang sebut dengan tidak adanya pemerataan dalam pendidikan di suatu tempat.
Hal ini yang menjadi masalah dibeberapa daerah. Bila dilihat dengan kasat mata
hal tersebut dianggap kecil dan bisa diselesaikan tetapi lambat laun hal
tersebut menjadi boomerang tersendiri bagi dunia pendidikan. Tidak hanya dikota
terpencil yang mengalami hal tersebut kenyataannya kota besar sekelas jakarta
saja masih terjama dengan masalah itu. Banyak masyarakat yang tidak bisa merasakan
nikmatnya belajar di bangku sekolah. Ini menjadi salah satu fakta tidak adanya
pemerataan dalam pendidikan. Hal tersebut disebabkan dari mutu pendidikan yang
ada saat ini. kenapa bisa seperti itu? apa masalahnya? dan bagaimana solusinya?
jawabanya akan kami tuangkan dalam makalah ini, dalam makalah ini kami mencoba
mencari jawaban nya dengan melakukan observasi langsung dimana kami
mengambil daerah dibilangan jakarta selatan, tepatnya kalibata Pulo , kultur
masyarakat yg majemuk dan kondisi masyarakat yang memiliki
sejarah, menjadi dorongan kami untuk mengangkat daerah tersebut,
seiring perkembangan zaman pola pikir mengenai pendidikan didaerah tersebut
kian bermacam-macam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pengetahuan Dalam
Pendidikan
Sebagai pembuka isi kami akan mencoba
menjabarkan rangkuman kami mengenai sistem pengetahuan Menurut Dr
Koenjaraningrat dalam buku nya Pengantar Ilmu Antroplogi. Dimana Sistem
pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat,
keadaan dan harapan-harapan, sistem pengetahuan ini yang dimiliki
oleh semua suku bangsa didunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman, intuisi, wahyu dan berfikir menurut logika atau percobaan yang
bersifat empiris.
Dari pengertian tersebut kita bisa
ambil kesimpulan dimana hal diatas bisa berkembang bila adanya proses, dimana
proses tersebut ada katerkaitannya dengan kebudayaan, pada saat ini hal
tersebut lebih kita kenal dengan proses belajar atau proses pendidikan. sejalan
dengan proses tersebut pada akhir tujuan akhirnya adalah sebagai pengembangan
diri. Dimana nantinya dari proses tersebut kita menjadi tahu dari yang tidak
tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti,
Dimana pengembangan kualitas sumber
daya manusia dalam menghadapi tantangan global yang semakin kuat, mengeser
kebudayaan lama, khususnya di daerah Jakarta, peningkatan mutu dan kualitas
pendidikan, serta dapat mengantisipasi kompetensi pendidikan dimasa datang.
B. Tujuan Pendidikan
Pada dasarnya bila dilihat tujuan
pembangunan pendidikan difokuskan untuk memperluas kesempatan memperoleh
pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat serta untuk meningkatkan mutu.
menjawab hal itu kami mencoba bertanya pada warga kalibata pulo, bagaimana
sudahkah semua warga mendapatkan pendidikan didaerah tersebut. Kami bertanya
kepada salah satu warga sebut saja namanya bapak Syamsuri seorang wakil ketua
rt. Saat kami tanya bagaimana kondisi pendidikan yang didapat warga bapak,
beliau hanya tersenyum kecil dan menjawab “disini masih banyak warga yang belum
mendapatkan pendidikan yang layak, sekurangnya ada 8 rumah yang didalamnya ada
tidak bersekolah. Dengan bermacam alasan mulai dari masalah ekonomi,
masalah fasilitas pendidikan, keluarga dan yang lainnya”. Hal ini sangat
memprihatinkan, ternyata di zaman modern ini masih saja ada warga
daerah Jakarta yang belum mendapatkan pendidikan secara layak. Mengapa bisa
sampai terjadi, ini menjadi tugas buat kita semua kedepannya. Agar tidak ada
lagi hal seperti ini. sangat miris bila kita tengok kebelakang mengenai sejarah
pendidikan, para pejuang pendidikan mati-matian memperjuangkan pendidikan untuk
bangsa. Tetapi pada zaman sekarang ini banyak sebagian orang yang melupakan
pentingnya pendidikan, dan pada kenyataannya pemerintah dengan programnya belum
mampu menyelesaikan masalah yang ada di jakarta
Sejalan dengan perkembangan dunia
modern saat ini, disadari bahwa meskipun upaya pendidikan telah berlangsung
cukup lama, namun mutu pendidikan selama ini masih belum memenuhi harapan.
Dijakarta seperti daerah pulo kalibata
yang kami lihat ada 2 faktor yang harus dipertimbangkan lagi untuk pengembangan
pendidikan yaitu:
Faktor internal hal ini menyangkut efektifitas proses
belajar mengajar yang pada nyatanya hal tersebut tergantung pada :
Ø sarana dan prasarana belajar.
Ø Kualitas dan kuantitas pengajar
Ø Metode mengajar dan kurikulum
Ø Serta pengelolaan persekolahan
Faktor eksternal hal ini menyangkut
siapa saja yg berperan dalam pembangunan pendidikan yang
bermutu:
Ø Peran orang tua
Ø Peran masyarakat
Ø Peran pemerintah
C. Kualitas dan Mutu Pendidikan
Setelah kami amati, bahwa masalah yang
serius adalah dalam rendahnya peningkatan mutu didaerah tersebut. Hal ini yang
menghambat penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan
keterampilan untuk memenuhi pembangunan didaerah jakarta.
Dalam pembutan makalah ini kami juga
coba mendatangkan satu sekolah swasta dikalibata pulo dalam sekolah tersebut
menyediakan jenjang sekolah dari tingkat dasar sampai menengah atas. Untuk
mengetahui kualitas dan mutu sekolah itu. Ternyata sangat disayangkan sekali
sekolah tersebut Nampak terlihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang
mendukung. Padahal sekolah ini sudah berdiri puluhan tahunan dengan mayoritas
siswanya adalah warga pulo kalibata. Hal ini berdampak pada kualitas dari
siswanya nanti. Ini juga menjadi salah satu faktor masalah mutu pendidikan di
daerah tersebut. Yang menjadikan banyak warga yang tidak belajar dengan normal.
Sebenarnya hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Mengapa hal ini masih
bisa terjadi.
D. Permasalahan dan Solusi
1. Apabila dilihat pendidikan
di kalibata dihadapkan pada beberapa permasalahan yaitu:
o
Masih rendahnya pemerataan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan
o
Masih rendahnya kualitas guru
o
Masih lemahnya manajemen pendidikan, disamping karena belum
terwujudnya kemandirian dan keunggulan ilmu pengetahuan.
o
Kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan
o
Mahalnya biaya pendidikan
2. Solusi yang bisa dilakukan untuk
masala tersebut
o
Pemerintah dan pemda setempat Mengupayakan perluasan dan
kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh warganya
untuk menuju terciptanya manusia yang berkualitas tinggi serta dapat
meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
o
Subsidi Pemda terhadap Sarana dan prasarana pendidikan lebih
di maksimalkan, karena hal tersebut sebagai penunjang kegiatan proses belajar
dalam dunia pendidikan.
o
Bantuan untuk beasiswa terhadap anak kurang mampu dijalan
kan sesuai programnya. Karena sampai sekarang banyak anak kurang mampu yang
tidak mendapatkan bantuan dar pemerintah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang kami lakukan
di kalibata pulo terhadap proses pendidikan didaerah tersebut berjalan kurang
baik. Masalah ini disebabkan dimana masih banyak warga yang belum bisa
merasakan pendidikan dengan semestinya. Hal ini dilihat dari jumlah angka anak
yang tidak bersekolah sekurangnya dari 8 rumah ada 11 anak.
Kurangnya perhatian dari pemda setempat
terhadap pendidikan juga menjadi dasar proses pendidikan didaerah tersebut
terhambat. Tidak hanya pemda peran orangtua, instansi pendidikan dan warga
dalam pendidikan juga sangat mempengaruhi hal tersebut. Butuh kerjasama yang
baik untuk menciptakan budaya dan proses pendidikan untuk warga yang bermutu
dan berkualitas yang bisa dirasakan oleh seluruh warga setidaknya dengan
pengertian layak.
B. Saran
Bagi kelompok penulis setelah membaca
makalah ini setidaknya bisa mengambil pelajaran dari apa yang sudah kita
saksian dan tuangkan dari makalah ini. setidaknya bisa memberikan kontribusi
terhadap dunia pendidikan dan lebih peduli pada masalah pendidikan.
Bagi pembaca agar lebih mengetahui informasi bahwasanya
tidak hanya didaerah terpencil saja yang tidak mendapatkan pendidikan yang
layak. Tetapi di daerah kota Jakarta saja masih ada masyarakat yang tidak
mendapatkan pendidkan yang layak. Oleh karena itu kami mengajakan kepada semua
mari sama-sama kita bantu proses pendidikan setidaknya dengan belajar dengan
tekun dan mendistribusikan ilmu yang kita dapat kepada anak bangsa. Karna kalau
bukan kita siapa lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Koenjaraningrat,
2007, Penganta Ilmu Antropologi
Brameld
Theodore, 1957, Kultur Foundation Of Education.
Taylor.
B Edward, 1929, Primitive Kultur.
http//www.google.com,
search mengenai pendidikan dijakarta
Syamsuri,
Narasumber observasi,
No comments:
Post a Comment