SETANGKAI
MAWAR YANG TAK JADI
By. Jayus
Pagi itu suana begitu cerah dan tidak sedikit pun berawan
seperti pagi kemaren, embun belum mengering didaunan dan sayup suara nyanyian
burung menyambut pagi ini, jam telah menunjukan pukul 6:00 dan waktunya untuk bergegas
membuka bidang tanah di sawah, para petani mulai merangkul beban merak yang
berupa cangkul dan beberapa orang ibu-ibu yang lagi bebincang sambil berjalan
menuju ladang,
Rumah ku berada didekat sawah kampung yang tidak jauh
dari jalan setapak, dengan waktu 5 menit berjalan menuju jalan setapak itu dari
ladang.
Dika,,, terdengar sayup suara memanggilku ternya itu
Jayus yang telah lama menungguku di luar ruamh, karena pagi ini kami telah
berencan untuk joging bersama ke lapang Blang Padang..
Segera seraya menjawab ia,, sebentar aku lagi
bersih-bersih ne,, kebetulan bangun pagi ni agak terlambat,
Tampa memikirkan hal yang lain langsung bergegas menuju
pintu dan memasang sepatu baru hadia dari Ibu ketika kejuaran maraton minggu
kemaren.
Ma... aku pergi dulu ya,,,
Gak sarapan dulu Nak,, (jawab ibu dari dapur)
Gak ma, Jayus sudah lama dari tadi nunggu,,(sambil jalan)
Ya,, hati-hati ya nak,,(jawab ibu)
Ya Ma,, Assalamualikum (aku sambil bergegas)
Perjalan pagi ini sunggu sangat berkisah buat
ku,,pemandang yang baru terlintas di dua kelopak mata ini,, membuat semangat
menjadi panas lagi, seperti mesin yang baru dipanaskan, bahkan 1 jam berlalu
kami joging tapi belum terasa lelah juga, tapi Jayus telah berhenti di tempat
minum dan membeli air putih.
Pagi ini membuat heran buat Jayus karena sudah 1 jam
belum berhenti juga...
Dik,,,(terdengar suara seperti memanggil)
Tak terhiraukan oleh ku,,dan aku terus berlari menuju
tujuanku, sosok lelaki dengan badan bina rangka, jika di bandingkan dengan
Jayus ma lewat, Jayus badan bina rangka, dan yang satu ne betol-betol bina
raga,, pandangan ku terajam padanya, semakin lama semakin ku kejar dan semakin
ku mendekat,, tapi sial merupakan keberuntungan buat ku, batu kecil terinjak
oleh ku hingga tergelincir jatuh,, ah........raungku,, dan dia menoleh
kebelakang,,
Dek kamu kenapa (tanyanya)
Lama kupandangi wajah yang indah itu bak artis India,
dengan hidung mancung, rambut bak artis Korea,wkwkw dalam hati..
Anuh,,bang batu,,(gak tahu harus menjawab apa)
Rasanya kaki ini mati uarat hingga tak sanggup untuk
menopang tubuh untuk berdiri..
Bisa berdiri dek..(tanya sang pemuda itu)
Mencoba untuk berdiri tapi tak kuasa kaki ini,,,
Sepertinya tidak bang (jawabku dengan singkat)
Sini biar aku bantu (dan pemuda itu memberikan tangannya)
Dengan spontan aku langsung menggapainya,,
Oh ya nama kamu siapa (pertanyaan yang sangat kuharapkan)
Dika bang.. (jawab ku)
Kamu orang mana ? (tanya lagi)
Meulaboh bang (jawabku )
Rasanya hari ini seperti hari yang tak pernah terjadi
dalam hidup ku, dan hari yang sangat istimewa butku,, wajah yang sangat
rupawan, ganteng, wow.. apa lagi budinya sangat lah elok,,
Kulihat Jayus berlari menuju kami berdua,,
Kamu kenapa Dik.. (tanyanya)
Terpeleset Yus (kok bisa)
Pertanyaan itu yang tak ku jawab,,
Ada batu tadi Jayussssssssssssssssssss.. jawaban yang
membuat ku risau,,
Wkwkwk,,, jayus tertawa,, dan mungkin dia tahu apa
sebenarnya yang aku simpan
Oh ya bang nama abang siapa ya,,(Tanya ku untuk berani)
Rico dek..(jawabnya)
Orang ganteng, nama bagu, baut ku dia seperti pangeran
dalam filem kerajaan aja..
Makasih ya da bantu Dika..(sapaku)
Ya sama-sama...! (jawabku)
Aku permisi dulu ya, lanjutkan joging lagi (dia bergegas
berlari lagi)
Aku termenung dan ingin lagi bersamanya, dan terus
bersama membuai dalam cerita menungku.
Hoi... Jayus mengagetkan ku,, ah,,, buyar semua
khayalanku tadi..
Gimana kaki mu, da mendingan,,(tanya jayus)
blom ne (jawabku dengan wajah kesal)
sial membawak berkah bagiku, tapi maw dikata lagi dia
sudah berlalu, pandangan masih tertuju padanya,,, cie-cie ada yang jatuh cinta
ne,, pada pandangan pertama.. Jayus mengolok-olok ku.
Hari semakin berlalu, rinduku pada wajah itu tak pernah
pudar sedikitpun walau sudah hampir 1 minggi tidak melihat wajah itu, namu
benak ini masih menyimpan wajah itu, wajah yang pernah membantuku disaat yang
tepat. Tiap hari aku melakukan joging terkadang sendiri dan juga dengan
ditemani oleh Jayus, pertemuan itu yang aku harapkan tapi sudah beberapa hari
ini aku tidak melihat wajah itu,,
Malam ini adalah malam minggu yang sepi buat ku,, jam
telah menunjukkan pukul 19:05 dan rasanya ingin sekali keluar dari kerindua
ini,,ku bergegas mengamil kunci motor dan meminta izin ke Ibu
Ma Aku pergi dulu ya... (panggilku)
Kamu mau kemana nak (jawab ibu dari ruang tamu)
Jalan-jalan bentar ma
Ia jangan telat pulang ya (jawab ibu dari ruang tamu)
Perjalanan dengan ribuan cerita yang tertulis di benak
ne, kerinduan yang menyerpa ku semakin menggelebuh,,
Di jembatan tempat nongkrong semua orang tempatku untuk
menyendiri, dan ku pesan minuman kesukaan ku berupa jus Orange,
Bang Orange satu ya,,
Ya Mbak,,
Tidak menunggu lama minuman pun datang dari arah yang
berlawanan,
Ini mbak pesannanya
Makasih mas..
Sambil meminum ku sambil melamun,, ribuan wajah harapan
yang ingin tergapai oleh ku, tapi ini hanyalah sebauh ngan-ngan yang belum ada
nyatanya,,
Larut malam ini menghidupkan suasana dingin, tadak lama
kemudia datanglah wajah itu dengan boncengan wanita yang berhak agak tinggi,,
dia siap,, maksudku wanita itu,,
Ternyata dia adalah wanitanya atau sering disebut
pacarnya.
Rasanya aku seperti bak disembar petir tanpa ada hujan
maupun mendung, hancur harapan yang kulukis dan ku impikan,,
Linangan air mata yang tak sempat ku bendung membasahi
dua pipi ini,, kesedihan yang sangat perih, kehancuran yang tak dapat di rubah
lagi untuk menjadi lebih baik, rasanya ku salah telah mengenal dia, jika
seandainya aku bisa memilih untuk tidak bertemu dengan dia, tapi semua itu
telah terjadi, dan aku harus kuat untuk menghadapi semua ini, kuharap ku tak
akan jatuh cinta lagi, mulai dari malam ini mungkin dengan waktu lama..
Tak sanggup ku tuk menulis semua cerita ini, semakin
banyak ku menulis maka semakin banyak linangan air mata ini untuk membasahi
pipi, dan ku akhiri pengharapan ini,, mungkin ini yang dikatakan cinta tak
harus memiliki,, sirna dan kesirnaan yang sangat rapu buatku, hari yang inda
dibalas dengan malam yang perih.
Terima kasih telah hidup dalam mimpiku.
Terima kasih telah membuat ku jatuh cinta.
Terima Kasih telah mengenalkan ku dengan cinta.
Terima kasih buat semuanya..
Cuma ini yang dapat aku tulis agar semua dapat mengerti
akan hadirnya cinta yang tak dapat kita miliki, dan aku harap jangan pernah
jatuh cinta dengan ribuan harapan, jatuh cintalah dengan harapan yang
sebenarnya, karena jika jatuh cinta tanpa memiliki itu sangat sakit.
Terima Kasih Sudah Membacanya